Rintihan hati sebelum ku buka lembaran baru untuk
menghapus setiap lembaran yang terisi aku ingin mengingat satu hal tentang
dirimu, dimana kamu pernah menjadi sebuah tulisan yang terukir dalam hati ini
dan dalam keseharianku. Aku ingin mengingatmu dengan kesungguhan ku agar
setelah kubuka lembaran baru aku akan lupa tentang dirimu.
Tahukah
kamu....? aku pernah menyempatkan kamu
untuk menempati hatiku supaya aku tidak mengingat dia yang pernah singgah di
hatiku dan meninggalkan luka. Yang ku inginkan supaya aku bisa melupakan dia
dan bisa menerima yang lain di hatiku. Menjadikan hatiku tempat terakhirmu dan
kamu hatimu menjadi tempat terakhirku dan aku tak ingin mengisinya dengan yang
lain, karena aku serius sungguh menginginkan dirimu tinggal dihatiku untuk kau
warnai, menjadikannya terang,selalu memberikan
ribuan bunga disetiap pagi di hari-hari yang indah, menjadikan hatiku begitu
berwarna dan nyaman disisimu aku tak ingin semua kan berlalu. Dan disaat kamu
lelah..., lelah menanamkan memori yang
indah bersamaku. Kau pernah coba untuk menggores sedikit, aku belum sempat
terluka, karena cintaku.
Cintaku
begitu kuat menahan goresan itu, aku masih bisa tersenyum untukkmu dan
memaafkan goresan itu, namun hatimu berkata lain kau begitu bosan akan semuanya
kau inginkan rumah yang baru, aku ingin kau menempati hatiku dan tidak akan
pergi lagi, tapi kehendak berkata lain, aku menginginkan luka itu terharpuskan
olehmu tapi kamu malah membuat luka itu semakin dalam dan akan membuatku lebih
rumit lagi. Goresan yang memudar namun kembali terluka oleh tancapan duri
bunga-bunga yang telah kau berikan, namun sia-sia akan semuanya, meratapi
kesedihan akan layunya semua harapan yang ingin ku jadikan dirimu tempat
terakhir dalam hati ini. semua menggebu-gebu dalam benakku ini..., akankah kau
tahu rapuh hatiku, sakit hatiku, kau menjadikan hati ini untuk berhenti
mencintaimu kau menyia-nyiakannya. Aku tidak menyesal memberikanmu ruang untuk
bersenandung untuk kau hiasi dan kau tempati walau hanya sebentar tapi aku
bersyukur karena aku sempat memilikimu. Tak berselang hari aku melihat bahwa
kau telah menemukan rumah yang baru. kau memberikanku pilihan A dan B Jika aku
memilih A aku tidak yakin semua akan baik-baik saja. Dan aku berfikir jika aku
memilih B kau pasti akan menerimanya dengan jawaban santai. kar’na sebelum aku memutuskan untuk memilih
B.., bahwa aku tahu kau sudah menemukan rumah yang baru untuk kau tempati. Tapi
sempat kau mengatakan bahwa akulah yang meminta semua berakhir bukan kamu, saat
semua sudah berakhir aku berkata “ ini semua adalah permintaan kamu “ tak
kusangka kau menjawabnya dengan suara yang sangat bersih “ IY “ baiklah itu semua adalah hak mu, sekarang yang terjadi disini adalah aku akan kembali
seperti dulu dan kau semoga bahagia dengan orang yang bisa mendengarkanmu.
Akan
kubakar menjadi sebuah debu, yang habis berterbangan bersama angin semoga rumah
yang kau tempati sekarang adalah tempat terindah seperti yang kau inginkan. Tak
seperti aku yang kau sia-siakan, yang kau inginkan saat kau butuh tempat
persinggahan. Satu hal yang harus kau tahu Aku bukan hotel..,tempat persinggahan.
saat kau ingin memulai untuk memiliki rumah baru. Aku hanya ingin jadi sebuah
rumah yang ditempati oleh sosok jiwa yang mempunyai kesungguhan dan niat untuk
menjadikanku tempat tinggal terakhirnya.
. #dan sekarang untuk cemburu pun aku tak
berhak.
UNTUK PASANGAN YANG MENJALIN CINTA DAN BERAKHIR
SEPERTI INI.